Kamis, 28 April 2016

Cerita Lucu Dibalik Jawa Pegon Khas Santri




KELUCUAN DI BALIK JAWA PEGON KHAS SANTRI

Fp SantriOnline - Dahulu, kehidupan para santri tidak seenak sekarang, semua serba susah. Jika butuh uang, mesti ke kantor pos. Beberapa minggu kemudian baru wesel datang. Kalau sekarang tinggal SMS, uang sudah ter transfer dalam hitungan detik. Berikutnya tinggal gesek Kartu ATM. Beres.

Tetapi kesulitan-kesulitan itu justru menjadi hidup seorang santri lebih kaya makna. Banyak rumbai-rumbai kejadian yang mewarnainya. Soal kirim surat minta uang saja bisa bikin senyum.

Dahulu, santri kirim surat ke orangtuanya sopan sekali. Pakai rangkaian kata-kata penuh doa, harapan, tetapi buntutnya tetap minta kiriman uang juga. Nah, yang jadi masalah itu mereka menuliskannya memakai huruf Arab Pegon. Bahasa Jawa tetapi ditulis dengan huruf Arab. Padahal tidak mudah menuangkan bahasa Jawa ke dalam bentuk tulisan Arab, karena akan membutuhkan banyak huruf-huruf vokal serta tanda-tanda baca yang rumit. Dan ini dialami seorang teman.

Dia menulis dalam suratnya beberapa daftar permintaan. Uang sekian rupiah, buku atau kitab ini dan itu. Beberapa barang-barang lainnya termasuk yang dia tulis adalah kata Anduk. Maksud dia adalah Handuk. Dia tulis: “Ampun kesupen, Bapak. Dalem inggih nyuwun dipun kirimi anduk setunggal.” Masalahnya dia menulisnya alif, nun, dal, wawu dan kaf; أندوك (Anduk).

Saat bapaknya datang membawakan kirimannya itu, si teman ini terlihat kebingungan mencari-cari sesuatu tetapi tidak ada. Yang dia dapati adalah satu butir telur, yang dalam bahasa Jawa disebut “endok”. Eh alaah, ternyata si bapak membaca tulisan alif, nun, dal, wawu dan kaf; أندوك dengan kata Endok, bukannya Anduk. 

(Gus Muhajir )

Dinukil dari Status Fanspage Santrionline

0 komentar

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan jejak anda setelah berkunjung ke blog ini dengan sebuah komentar yang baik. Terima kasih